DESKRIBSI

Jual Karung Beras, Karung Laminasi, Jual Karung Beras, Jual Karung Laminasi, harga Karung Beras, Harga Karung Laminasi, Ukuran Karung Beras, Ukuran Karung Laminasi, Karung Putih Polos, Karung Transparan, Karung Daur Ulang, Karung Warna Cream, Karung Warna Kuning, Karung Gabah, Pabrik Karung Beras | Hub. 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 0812.3258.4950 | Phone/Fax: 031-8830487 | Email: limcorporation2009@gmail.com

Mengubah Aktivitas On Farm Menjadi Aktifitas Off Farm, Membuat Petani Lebih Sejahtera


Kepemilikan lahan yang kian menyempit ditambah lagi dengan sumber daya manusia yang mulai terbatas, biaya usaha tani yang semakin mahal, serta berbagai faktor yang lainnya membuat petani semakin jauh dari kata sejahtera merupakan polemik yang tak kunjung terselesaikan sampai sekarang.

Oleh sebab itu, sering muncul gagasan untuk mendorong para petani ‘keluar’ dari aktivitas ‘on farm’ menuju aktivitas ‘off farm’. Artinya, para petani didorong untuk lebih berdaya dengan memberi nilai tambah aktivitas usaha taninya, baik itu melalui pengolahan produk pertanian ataupun melalui berbagai pengembangan usaha berbasis pertanian.

Langkah tersebut diharapkan akan membuat petani mampu menjadi pelaku usaha yang lebih kuat ketika berhadapan dengan pasar. Rencana ini bukan suatu hal yang baru. Sebetulnya, sudah lama sejumlah praktisi pertanian menyarankan supaya keterbatasan petani bisa diselesaikan dengan cara memberi peluang untuk keluar dari basis pertanian konvensional.

Berbagai proyek dan program sudah dilaksanakan, tetapi memang belum sepenuhnya membuahkan hasil. Banyak kegiatan justru membuat petani terjebak pada keterpurukan, misalnya pemberian kredit modal usaha tanpa disertai dengan pemberian keterampilan usaha dan pendampingan. Maksudnya, membuat petani mempunyai usaha di luar aktivitas usaha tani, tetapi akhirnya justru malah menjerumuskan petani pada jeratan utang.

Baca Juga :



Upaya memberi peluang petani untuk masuk wilayah ‘off farm’ akan lebih baik apabila disertai dengan pendampingan dan pembinaan yang berkelanjutan. Pilihan model usaha yang diberikan sebaiknya juga tak terlalu jauh dengan basis komoditas pertanian yang mereka kelola.

Faktor yang paling penting, yaitu semua usaha itu dilaksanakan dalam sebuah wadah berbentuk kelompok supaya lebih gampang pemantauannya, mendampingi, dan efisien dalam praktik pelaksanaannya. Dalam praktiknya, bukan hanya lembaga pemerintah yang terlibat, melainkan juga melibatkan pihak swasta serta perguruan tinggi.

Contoh yang bisa dilaksanakan dengan cara memberdayakan para petani melalui Gapoktan. Para petani dikelompokkan dalam Gapoktan, dengan luas areal minimal 50ha. Melalui wadah Gapoktan pihak Dinas Pertanian dan Pemerintah Daerah memberikan berbagai bantuan dalam bentuk modal usaha, alat produksi, dan pendampingan.

Para petani membuat lantai jemur, membangun unit penggilingan padi, dan menjual produk mereka dalam bentuk beras. Sesudah itu, beras yang mereka jual sudah mendapat sertifikasi kualitas dari lembaga yang kredibel sehingga mendapat pengakuan pasar sebagai beras berkualitas bagus. Nantinya, para petani akan mendapat nilai tambah yang cukup besar dari penjualan beras hasil produksi sendiri dengan harga yang cukup tinggi.


Jika Anda membutuhkan Karung Beras untuk pengemasan ketika pasca panen padi atau digunakan untuk yang lainnya dengan harga yang murah dan bahannya lebih awet Anda bisa menghubungi kami melalui SMS/CALL pada hari dan jam kerja (Minggu dan hari besar TUTUP)
Telp : 031- 8830487
Mobile : 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564

Catatan :
– Minimal order 5.000 lembar
– harga netto (tidak termasuk PPN)
– harga franco Surabaya, belum termasuk ongkos kirim ke kota tujuan
– harga tidak mengikat, bisa berubah setiap waktu

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Mengubah Aktivitas On Farm Menjadi Aktifitas Off Farm, Membuat Petani Lebih Sejahtera"

  1. Emang, banyak program dr pemerintah yang di tujukan dlm bidang pertanian,saya anggap tu dah bagus,tapi lebih baik lagi jika dlm pergerakan para petani dalam pengelolaan sawah du dampingi,semisal d bentuklah kelompok2 tani yg benar2 work,bukan cm almamater/bayang2 saja,yg cm bisa di manfaatkan pihak2 tertentu,contohnya KARTU TANI, apa yg bisa qta manfaatkan dr kartu itu?....g ada....dan lebih yg harus di perhatikan yaitu pada saat panen,banyak petani yg di rugikan dari para penebas,yg suka memainkan harga jauh dr standard pemerintah....tapi para petani tdk bisa berbuat banyak,karna mau tdk mau petani hrs menjualnya pada mereka,,,,kecuali ada pihak pemerintah yang mau oprasi harga untuk menyetabilkan harga langsung ke desa2.....maaf dan terimakasih....

    BalasHapus